15 Desember
Bagaimana ya cara memulai diari ini? Aku dan adik perempuanku kehilangan orang tua kami karena kecelakaan mobil tahun lalu. Adik perempuanku mulai belajar di luar negri musim semi ini. Jadi ini pertama kalinya aku akan melewatkan musim dingin dan natal tanpa adikku. Ngomong-ngomong, adikku memberikan aku diari ini sebagai hadiah natal tahun lalu. Namun baru kali ini aku menulisnya untuk mengusir rasa kesepian karena kepergian adikku. Kurasa hanya itu yang bisa kutulis hari ini. Aku akan pergi tidur. Selamat malam adikku.
16 Desember
Aku memegang pena, namun kesulitan untuk menulis. Bahkan jika aku mencoba menulis kenanganku bersama adikku, tangaku terasa sulit untuk kugerakkan. Aku benar-benar merindukan adikku.
17 Desember
Aku diundang ke pesta natal bersama teman-temanku. Ah, seandainya adikku ada disiini pasti kami akan pergi ke pesta itu bersama-sama.
18 Desember
Wajah adikku tiba-tiba muncul di benakku. "Kakak, aku baik-baik disini". ia berkata begitu. Namun aku tidak. Aku benar-benar merindukan adikku.
20 Desember
Aku menyesal, aku tak membelikan kado untuk adikku tahun lalu. Aku tak punya uang saat itu. Aku benar-benar merindukan adikku. Aku benar-benar ingin bertemu dengannya.
21 Desember
Aku ingin bertemu dengan adikku. Aku akan memulai mengumpulkan uang untuk pergi ke Amerika Serikat sehabis natal nanti.
22 Desember
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
23 Desember
Adikku menelponku! Bahkan aku menerima kiriman kado natal darinya. Benar-benar kejutan! Aku benar-benar menyayangimu, adikku!
24 Desember
Aku sudah memutuskan akan menemui adikku! Aku bukan seorang kakak jika tidak memiliki adik! Ini akan menjadi tulisan terakhir di diariku.
25 Desember
Selamat natal! Adikku menelpon lagi. Katanya ia sedang merayakan natal bersama teman-temannya. Ia juga mengatakan ia akan kembali ke Indonesia. Padahal aku hampir saja berangkat ke Amerika Serikat. Tapi tak apa. Aku bisa menggunakan uangnya untuk membelikan kado tahun baru untuk adikku.
27 Desember
Aku benar-benar tak percaya ini! Berita di televisi mengatakan pesawat tujuan Indonesia yang dinaiki adikku telah jatuh dan tenggelam di laut.
17 Desember
Aku diundang ke pesta natal bersama teman-temanku. Ah, seandainya adikku ada disiini pasti kami akan pergi ke pesta itu bersama-sama.
18 Desember
Wajah adikku tiba-tiba muncul di benakku. "Kakak, aku baik-baik disini". ia berkata begitu. Namun aku tidak. Aku benar-benar merindukan adikku.
20 Desember
Aku menyesal, aku tak membelikan kado untuk adikku tahun lalu. Aku tak punya uang saat itu. Aku benar-benar merindukan adikku. Aku benar-benar ingin bertemu dengannya.
21 Desember
Aku ingin bertemu dengan adikku. Aku akan memulai mengumpulkan uang untuk pergi ke Amerika Serikat sehabis natal nanti.
22 Desember
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
Aku ingin bertemu dengan adikku.
23 Desember
Adikku menelponku! Bahkan aku menerima kiriman kado natal darinya. Benar-benar kejutan! Aku benar-benar menyayangimu, adikku!
24 Desember
Aku sudah memutuskan akan menemui adikku! Aku bukan seorang kakak jika tidak memiliki adik! Ini akan menjadi tulisan terakhir di diariku.
25 Desember
Selamat natal! Adikku menelpon lagi. Katanya ia sedang merayakan natal bersama teman-temannya. Ia juga mengatakan ia akan kembali ke Indonesia. Padahal aku hampir saja berangkat ke Amerika Serikat. Tapi tak apa. Aku bisa menggunakan uangnya untuk membelikan kado tahun baru untuk adikku.
27 Desember
Aku benar-benar tak percaya ini! Berita di televisi mengatakan pesawat tujuan Indonesia yang dinaiki adikku telah jatuh dan tenggelam di laut.