Subscribers

Artikel

21/06/2013

Cinta Bersemi di Wiladatika #PART 2





 


Senin, 13 Mei 2013 ( Hari pertama )


   Pukul setengah tiga sore, perwakilan peserta dari Sumatra Utara tiba di bandara Soekarno Hatta. Gue dan temen-temen langsung menuju ke tempat pengambilan koper. Sewaktu nunggu koper masuk ke tempat pembagian barang, tiba-tiba gue tertarik sama salah seorang cewek peserta LDK. Rambutnya ngga terlalu panjang, tinggi badanya bisa dibilang ngga terlalu tinggi lah. Panggil aja namanya "Syifa".

   Syifa adalah perwakilan dari SMAN 3 Medan. Dia adik kelas gue. Gue ngga tau kenapa bisa tertarik sama dia. Yang kita tau cinta itu buta kan? Cinta ngga mandang siapa dia, dimana sekolahnya, berapa umurnya, apa kerjaan orang tuanya, dimana dia tinggal, dan berapa ekor kucing yang dia punya.
   
   Menurut gue, syifa adalah peserta paling ngga bisa diem. Sewaktu pengambilan barang, seluruh peserta fokus sama barang bawaan masing-masing. Sedangkan syifa? Dia bawa megang trolly buat ngankut barang, terus jalan kesana-kemari sambil bawa trolly.  Mungkin ke-anehan dia yang buat gue tertarik.



*****


   Setelah semua barang bawaan peserta di ambil, kami menuju pintu keluar bandara Soekarno Hatta. Sampai diluar, ternyata sudah ada dua mobil sewaan yang menunggu kami. Waktu itu gue berharap sama bisa satu mobil sama syifa.

   "Mobil yang pertama khusus cowok, yang kedua khusus cewek ya." Ucap Chandra.
   "Sial! Kenapa si Chandra ngomong gitu sih!" Ucap gue dalam hati.

   Akhirnya seluruh peserta mulai masuk ke dalam mobil sesuai saran sesatnya si Chandra. Mobil yang gue naikin adalah mobil AVP. Coba lo bayangin di dalam AVP itu full sama 6 orang termasuk supirnya. Si joko duduk di deket kaca, dia memang ngga gemuk tapi badannya tinggi besar! Chandra? Chandra yang mempunyai badan paling besar antara kami semua. Gue udah kayak kucing kecil yang di himpit sama ratusan gajah. Sesak! Panas!

   Belum jauh dari bandara, mobil membelokkan arah tujuan ke pom bensin. Tanpa di sengaja, terjadi percakapan absurd antara guru pendamping dan peserta LDK.

G = Guru Pendamping
C = Chandra
   G : Wah.. Pom bensin di Jakarta banyak kambing ya.
   C : Pak.. Kambingnya jangan diliatin gitu dong. Bapak laper ya?

   Berhubung badan si Chandra paling gede. Jadi, menurut gue si Chandra yang udah mau mati kelaperan. Mungkin dia nganggap guru pendamping nyeritain "sate kambing" padahal "kambing" doang. Ngga pake "sate".

   Selesai mengisi bensin, kami melanjutkan perjalanan. Tanpa direncanakan, di dalam mobil, gue mendapat beberapa foto "aib" yang bisa di bilang absurd deh.


Joko



   Foto penampakan di atas adalah temen gue, Joko. Dia tertidur pulas setelah meneguk dua botol racun tikus. Dan hasilnya sepertia di atas. Bibirnya membengkak, lalu merasakan kantuk yang luar biasa. Sesekali  dia meneteskan getahnya (baca : air liur)

   Sekitar pukul empat sore, gue sampai di Wiladatika, Cibubur. Di jalan mobil peserta cowok dan peserta cewek sempat berpencar. Mobil gue udah nyampe diluan, sedangkan mobil peserta cewek masih tersesat dan tak tau arah jalan pulang. Aku tanpamu, butiran debu ~

    "Pak, acara LDK Osis Nasional dimana ya?" Pembina gue nanya ke satpam.
   "LDK? Emangnya acaranya dimana pak?" Si tapam malah balik nanya.
   "Acaranya di taman rekreasi Wiladatika, ini wiladatika kan?"
   "Oh maaf pak. Kalau Wiladatika masih lurus lagi, bukan disini."

   Gue dan peserta lain cuma bisa diem. Udah capek-capek nurunin koper dari mobil, eh ternyata malah salah tempat dan terpaksa masukin kopernya "lagi" ke dalem mobil. Syukur bukan cuma peserta dari Sumatra Utara doang yang nyasar, waktu itu ada peserta lain yang ikutan nyasar di tempat ngga jelas itu.

   Akhirnya kami pergi memutar. Kira-kira setengah kilometer, kami sampai di "Taman Rekreasi Wiladatika". Gue berharap ngga salah tempat lagi. Memasuki pintu masuk, tertulis "Selamat datang di Taman Rekreasi Wiladatika". Oke, kali ini ngga mungkin salah.

   Kami langsung menuju lobby pendaftaran peserta. Disitu udah banyak perwakilan dari provinsi lain yang udah nyampe. Gue dan temen-temen langsung nyari kursi buat melonggarkan urat-urat yang kejepit di dalam mobil.

   Sekitar setengah jam, peserta cewek baru tiba di tujuan. Gue ngga tau kenapa mereka bisa lama banget nyampenya, apa mungkin mereka di ajak supirnya keliling kota, atau memang supirnya itu ngga tau jalan. Tapi syukur mereka bisa sampai di tempat tujuan.

   Setelah semua berkumpul, kami melakukan registrasi. Sewaktu melakukan registrasi, kami disuruh mengisi beberapa data dan diberikan sebuah tas yang berisi buku panduan acara dan perlengkapan tulis lainnya. Selesai mengumpulkan data ke guru pendamping, gue dan temen-temen cowok pergi keliling lobby. Disitu gue ngeliat nama-nama peserta sesuai kamarnya. Gue ngeliat nama gue ada di asrama "Sedap Malam"

   "What? Nama hina macam apa ini?" Pikir gue.

   Nama yang lain keren-keren. Kenanga, Cempaka, Amarilis, Anggrek. Lah? Gue? SEDAP MALAM!
   Gue mikir, apa mungkin gue bakal tidur bareng om-om? Atau gue bakal sekamar bareng bencong makam pahlawan? Ya tuhan, ampuni hambamu..


Penampakan daftar Nama om-om yang ada di asrama SEDAP MALAM



 Penampakan Chandra (kiri), Eben (tengah) dan Joko (kanan)


   Setelah sholat magrib, akhirnya gue dan temen-temen gue pergi ke asrama yang hina itu. Perjalan ngga terlalu jauh, kira-kira cuma berjarak beberapa meter. Peta Taman Rekreasi Wiladatika

    Sepanjang jalan, gue mikir nanti tidur bareng siapa. Apa malem ini gue bakal di perkosa sama om-om dan keperjakaan gue bakal hilang? Atau sepanjang malam gue bakal di godain sama bencong yang ada di asrama sedap malam itu?

   Mendekati pintu masuk asrama, gue mulai membaca ayat kursi. Gue berharap om-om dan bencong disitu bakal lenyap setelah denger bacaan gue. Dan gue baru sadar, gue ngga hapal ayat kursi. Oke, gue cuma bisa nunggu keajaiban.

   Setelah masuk ke dalam asrama, hawa-hawa ngga enak yang gue rasain mulai hilang. Ternyata di dalam masih sepi. Ngga ada om-om ataupun bencong. Disitu cuma ada peserta LDK dari berbagai provinsi. Gue lega.

   Gue masuk ke kamar gue. Waktu itu sekamar sama Joko dan 3 peserta lain yang berasal dari Aceh. Kamar gue nomer 5.




   Waktu itu baru gue dan Joko diluan yang nyampe di kamar ini. Gue ngga tau orang Acehnya pada kemana. Mungkin mereka lagi nari saman di mobil, atau mereka lagi ngajarin supirnya nari saman. 

   "Kreekk"

   Joko mencoba buat membuka pintu kamar, ternyata kamarnya di kunci. Berhubung gue dan dan Joko sama-sama bego, kami ngga tau harus berbuat apa. Gue cuma ngasih saran,

   "Gimana kalau kita titip dulu di kamar 6?"
    Kamar 6 ditempatin sama Chandra dan Eben serta 3 orang perwakilan dari Sumatra Barat.

   "Yaudah deh" Balas Joko.

   Akhirnya gue dan Joko nitipin barang ke ruang 6. Setelah membereskan semua barang bawaan, gue dan temen-temen dari Sumatra Utara langsung pergi ke ruang makan. Setelah itu kami langsung makan bersama dengan seluruh peserta LDK.

NB
Saat makan, peserta cewek dan cowok di pisah. Peserta cowok makan di ruang makan Wijaya Kusuma, sedangkan peserta cewek makan di aula Sarbini.

   Seusai makan, seluruh peserta yang ada di dalam ruang makan Wijaya Kusuma di bariskan di depan. Ibarat tentara yang siap untuk lari pagi. Kami di bariskan berjejer panjang dan di berikan satu pemimpin regu. Saat itu kami semua berjalan menuju "GOR Sidomulyo"

19.30
    Seluruh peserta LDK di bariskan menurut asal provinsinya masing-masing lalu di beri beberapa persiapan dan penjelasan. Mulai dari perkanalan  fasilitator yang akan membimbing kami dari awal acara hingga akhir, sampai memperkenalkan tim perwakilan dari masing-masing provinsi.

   Usai memperkenalkan masing-masing tim dan mendengarkan arahan dari fasilitator, kami memulai "ICE BREAKING". Di dalam kegiatan ini kami di berikan berbagai macam games. Mulai dari membentuk traffic light, sampan, bunga mekar, diberikan kertas yang berisi lagu lalu menyayikan lagunya dengan mulut tertutup (mencari teman yang menyanyikan lagu yang sama dengan yang kita nyanyikan) sampai permainan yang membutuhkan konsentrasi dan kerja sama lainnya. Setelah games usai, kami di pecah menjadi beberapa kelompok. Di dalam kelompok itu tercampur semua provinsi (Pembagian secara acak).

22.00
   Karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh, peserta diberikan waktu istirahat hingga besok. Sebelumnya, dari beberapa peserta telah di tunjuk untuk berperan dalam acara pembukaan pada besok hari. Setelah semua perangkat acara untuk besok terpilih, barulah kami kembali ke asrama masing-masing.


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Gallery